VULVOVAGINITIS PADA ANAK

Rabu, 04 Mei 2011


Vulvovaginitis adalah masalah ginekologi yang biasanya terjadi pada anak perempuan prepubertas. Adanya vulvitis dan vaginitis pada populasi anak dapat terjadi secara terpisah atau sebuah kesatuan(vulvovaginitis). Gejala dan tanda dari vulvitis adalah adanya rasa gatal, disuria dan eritem pada vulva. Adanya discharge merupakan indikasi dari vaginitis.

Meningkatnya kejadian vulvovaginitis pada anak merupakan kombinasi dari keadaan anatomi dan faktor perilaku. Dimana, anus terletak lebih dekat dengan vestibulum/introitus, sehingga hygiene perineum yang kurang adekuat menyebabkan kontaminasi bakteri atau iritasi dari bahan fekal menjadi lebih mudah dan sering terjadi.
Penyebab vulvovaginitis pada anak adalah infeksi (termasuk infeksi menular seksual) atau non infeksi. Penyebab terbanyak adalah infeksi spesifik. Berbagai mikroorganisme yang pernah dilaporkan sebagai penyebab Haemophilus influenza, Shigella, Eischeria coli, grup A dan B Streptococcus β hemolyticus, Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, jamur Candida serta parasit Trichomonas vaginalis, Oxyuris (enterobius) vermicularis. Penyebab lain adalah benda asing di dalam vagina, namun pada beberapa anak tidak diketahui penyebab yang pasti.
Infeksi Candida sangat jarang didapatkan pada anak wanita usia prepubertas bila dibandingkan dewasa. Hal ini disebabkan karena Candida tidak dapat tumbuh subur pada vagina yang tidak berestrogen. Predisposisi terjadinya kandidiasis seperti pemakaian antibiotik oral, diabetes melitus, imunodefisiensi, pengobatan imunosupresi, pemakaian terapi estrogen dan adanya underlying dermatosis primer harus dicari bila terjadi infeksi dengan Candida terutama pada usia prepubertas.
Pada kasus ini dilaporkan satu kasus vulvovaginitis pada anak usia 9 tahun yang di sebabkan oleh Candida albicans.

LAPORAN KASUSSeorang anak perempuan usia 9 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama keluar cairan berwarna putih seperti susu, encer, tidak berbau, terasa sangat gatal di daerah kelamin, dan kadang-kadang terasa panas dan nyeri saat buang air kecil. Hal ini telah di alami sejak 1 bulan yang lalu.. Pasien sering menggunakan sabun cair Dettol. Pasien juga mempunyai kebiasaan membersihkan selesai berkemih dengan mengusap dari belakang ke depan. Pasien pernah berobat pada dokter umum dan mendapat terapi metronidazol dan salep (nama obat tidak di ketahui) namun tidak ada perubahan. Pasien sering mengkonsumsi sendiri antibiotik Ampicillin dengan riwayat Tonsilitis selama 2 tahun terakhir.
Hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, berat badan 20 kg dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
Dari pemeriksaan venerologi terdapat iritasi berupa eritema di kedua labium mayus disertai sekret vagina encer yang berwarna putih seperti susu di introitus vagina dan superior labium mayus (Gambar 1)
Gambar 1.

Diagnosis Banding :
1. Vulvovaginitis et causa Candidiasis
2. Vulvovaginitis bakterial
Hasil pemeriksaan cairan vagina dengan larutan KOH 10% (Whiff Test) tidak didapatkan bau amis. Pemeriksaan pH vagina dengan menggunakan kertas lakmus didapatkan perubahan warna (Gambar 2). Tidak didapatkan Clue cell melalui pemeriksaan mikroskopis pada pengecatan gram dan preparat basah menggunakan larutan NaCl. Pemeriksaan mikroskopis pada KOH 10% didapatkan adanya pseudohifa (gambar 3 dan 4). Dan hasil kultur jamur didapatkan adanya koloni Candida berwarna putih seperti krim pada medium Sabouraud’s (gambar 5).
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.

Pengobatan yang diberikan berupa Formyco®tab 200mg (ketoconazole) (1 x ½ tab) diberikan selama tujuh hari. Pasien kontrol kembali.
Diagnosis kerja : Vulvovaginitis et causa Candidiasis
Pengobatan yang diberikan mengurangi sekret dan kemerahan pada vagina.(Gambar 6)
Gambar 6 
(Setelah 7 hari terapi)


DISKUSI
Vulvovaginitis lebih mudah terserang pada perempuan usia prepubertas oleh karena kurangnya keasaman pH mukosa (pH antara 6-7,5), kekurangan efek perlindungan estrogen, yang menyebabkan tipisnya epitel vagina, relatif kekurangan Lactobacilli yang berfungsi membantu mencegah kolonisasi bakteri dan infeksi, respon antibodi yang kurang matang dan adanya variasi bentuk anatomis dan konfigurasi himen.
Penegakkan diagosis vulvovaginitis pada anak berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik di serta pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebabnya. Dari kepustakaan didapatkan adanya rasa gatal, eritem, nyeri saat berkemih dan adanya discharge, merupakan gejala dan tanda adanya vulvovaginitis.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya eritema di kedua labium mayus disertai sekret vagina encer yang berwarna putih seperti susu di introitus vagina dan superior labium mayus dan tidak berbau. Terasa gatal, nyeri dan terasa panas saat berkemih.  Kepustakaan menyebutkan pada usia prepubertas adanya discharge, gatal, iritasi, eritem dan nyeri saat berkemih merupakan gejala dari adanya vulvovaginitis.
Pada pemeriksan penunjang didapatkan adanya perubahan kertas lakmus dengan pH 6, hasil whiff test negatif, pemeriksaan mikroskopis baik pewarnaan gram dan preparat basah Nacl tidak ditemukan adanya clue cell. Sedangkan pada pemeriksaan mikroskopis KOH 10% ditemukan adanya pseudohifa. Sehingga dilakukan kultur jamur dengan hasil kultur Candida albicans. Dari kepustakaan menyebutkan bahwa kurangnya stimulasi estrogen pada wanita prepubertas menyebabkan kurangnya jumlah glikogen pada epitel vagina dan kurangnya kolonisasi Doderlein lactobacili, yang menyebabkan pH vagina menjadi lebih basa, berkisar pH.  pH basa ini menyebabkan mukosa vagina prepubertas lebih rentan terkena infeksi bakterial, namun lebih resisten terhadap infeksi Candida albicans. Hal ini menyebabkan infeksi Candida sangat jarang didapatkan pada anak wanita usia prepubertas bila di bandingkan dewasa. Dari penelitian Banerjee dkk(2004), mengungkapkan bahwa penelitian di Newcastle Hospitals NHS Trust selama 15 bulan terdapat 570 pasien pasien anak ditemukan positif terhadap candida dengan usia terbanyak 9-12 tahun. Dimana terdapat riwayat penggunaan antibiotik spektrum luas. dan Margaret R. Hammerschlag dkk (1978) meneliti terhadap 97 anak dengan kandidiasis pada vagina, didapatkan hasil kultur Candida albicans pada anak usia 3–10 tahun sejumlah 10 orang anak.
Penggunaan antibiotik spektrum luas merupakan salah satu predisposisi kandidiasis pada vulva anak selain prematur, pengobatan dengan imunosupresi dan adanya dermatosis primer. Antibiotik baik sistemik maupun topikal diduga dapat menghilangkan flora normal bakteri yang melindungi vagina. Flora normal ini untuk mencegah kolonisasi, resistensi, serta pertumbuhan candida yang dapat menginvasi mukosa vagina.
Pada kasus didiagnosa banding dengan vulvovaginitis bakterial (BV), pada pasien tidak dapat ditegakkan diagnosa BV oleh karena tidak terpenuhinya kriteria amsel. Selain itu, dari gejala klinis yang ditemukan tidak dapat mendukung kearah BV. Kepustakaan menyebutkan bahwa vulvovaginitis bakterial muncul dengan gejala discharge vagina yang mukopurulen atau yang berdarah secara terus menerus atau intermiten, disertai adanya pruritus, nyeri, disuria atau eritem pada vulva. Pruritus vulva disebabkan sekunder karena iritasi daerah vulva terhadap adanya discharge yang biasanya kental, kuning kehijauan dengan bau yang tidak enak.
Prinsip terapi adalah menghilangkan gejala dan tanda-tanda pada vagina. Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah Formyco®(ketoconazol) 200mg (1x1/2tab) selama 7 hari kemudian kontrol. Derivat azole dinyatakan lebih efektif daripada nystatin, namun harganya juga lebih mahal. Pengobatan dengan golongan azole dapat menghilangkan gejala dan kultur negatif pada  80-90% penderita yang mendapat pengobatan. Rekurensi pada pasien ini dapat terjadi oleh karena seringnya mengkonsumsi antibiotik sistemik oleh karena adanya riwayat tonsilitis selama 2 tahun, memudahkan hilangnya flora normal vagina meskipun jumlahnya lebih sedikit oleh karena epitel vagina yang tipis. Selain itu, kebiasaan pasien membersihkan setelah berkemih yaitu mengusap dari belakang ke depan dapat membawa fekal patogen ke daerah vulva dan vagina sehingga kemungkinan untuk dapat terinfeksi dengan bakteri lebih besar.
semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman. jangan lupa tinggalkan pesan atau komennya ok......
dan bagi teman-teman yang berminat untuk mendownload file yang sudah berbentuk makalah teman-teman bisa mendownloadnya disini

4 komentar:

Jasa Pembuatan Ijazah mengatakan...

BUTUH IJAZAH UNTUK MENCARI KERJA - MELANJUTKAN KULIAH - KENAIKAN JABATAN ?!?!
KAMI JASA PEMBUATAN IJAZAH SIAP MEMBANTU ANDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN IJAZAH UNTUK BEKERJA ATAU MELANJUTKAN SEKOLAH / KULIAH
BERIKUT INI MERUPAKAN JASA YANG KAMI SEDIAKAN :

- SMU:4.000.000
- D3 :6.000.000
- S1 :8.000.000

* AMAN, LEGAL, TERDAFTAR DI UNIVERSITAS / KOPERTIS / DIKTI, BISA UNTUK MASUK(PNS, TNI, POLRI,BUMN, SWASTA)

JUGA MELAYANI PEMBUATAN SURAT SURAT PENTING SEPERTI:SIM, STNK, KTP, REKENING BANK, SURAT TANAH, AKTE KELAHIRAN.BPKB, N1, SURAT NIKAH, DLL

SYARAT:KTP/SIM,FOTO BERWARNA DAN HITAM PUTIH,UNIVERSITAS YANG DITUJU,IPK YANG DIMINTA(MAX 3,50),TAHUN KELULUSAN YANG DIMINTA,ALAMAT PENGIRIMAN YANG DIMINTA.
KIRIM KE : 085736927001.ku@gmail.com
HUB : +6285736927001

(HANYA UNTUK YANG SERIUS SAJA)

Nb:Semua manusia berhak meiliki pekerjaan dan pendidikan yang layak,entah dari kalangan atas,menengah dan bawah.Maka dari itu kami ada untuk anda yang mebutuhkan ijazah atau surat-surat penting lain.

Gusti enk mengatakan...

masih perawan ya?

Gusti enk mengatakan...

masih perawan ya?

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar